Text
Jalan Menuju Taqwa Perspektif Syaikh 'Abdul Qadir Al-Jailani : Analisis Penafsiran Ayat-ayat Taqwa dalam Tafsir Al-Jailani
Penelitian ini berfokus pada kajian tentang interpretasi ayat-ayat taqwa dalam tafsir al-Jailani, sebagai puncak dari aneka ritual yang diwajibkan Allah, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif, yakni memberikan gambaran secara sistematis, cermat dan akurat berkaitan dengan interpretasi Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani tentang ayat-ayat taqwa. Penelitian ini menggunakan dua data yaitu data primer berupa ayat al-Qur’an yakni ayat yang mengandung lafaz taqwa sementara data skunder berupa penafsiran, ide, gagasan, bahan-bahan tertulis lainnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terminologi taqwa dengan berbagai macamnya terulang sebanyak 242 kali dalam al-Qur’an. Hakekat taqwa perspektif Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani adalah ketaatan yang dibangun semata-mata kepada Allah, mentaati perintahnya bukan melanggarnya, mengingatnya bukan melupakannya, mensyukurinya bukan menginkarinya. Orang yang bertaqwa itu adalah mereka yang mentaati perintah Allah dan menghindarkan jiwa mereka dari segala bentuk kemaksiatan yang dapat menghalangi kemurnian sejati dan akses kedekatan kepada Sang Pencipta. Jalan untuk meraih ketaqwaan menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah dengan melepaskan diri dari perbuatan yang mendzalimi hamba-hamba Allah dan hak-hak mereka, melepaskan diri dari kemaksiatan, yang termasuk dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil kemudian menyibukkan diri dengan meninggalkan dosa-dosa hati yang merupakan induk dari berbagai dosa dan pokok-pokoknya yang darinyalah melahirkan dosa-dosa pada anggota tubuh. Dosa-dosa hati seperti riya’, nifaq, ujub, takabbur, ambisi, rakus, takut kepada makhluk, berharap kepada mereka, mengharapkan jabatan dan kedudukan, menonjolkan diri kepada sesama. Keistimewaan orang yang bertaqwa menurutnya adalah: (1) mendapatkan keberkahan dan kebahagian, (2) mendapatkan solusi dari problematika yang dihadapinya serta rezeki dari Allah, (3) mendapatkan cinta dan perlindungan dari Allah, (4) mendapatkan Pelajaran dari Allah dan (5). Mendapat ampunan dan surga Allah
Tidak ada salinan data
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Suplemen Ibadah Puasa : Bekal Beribadah Puasa Ramadhan | 1 | id |
Membuka Pintu Rezeki Dalam Perspektif Al-Qur'an | 1 | id |
Membuka Pintu Rezeki Dalam Perspektif Al-Qur'an | 1 | id |